Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

VISA JEPANG DITOLAK ? PERHATIKAN NO 5

Alasan Visa Jepang ditolak? Jepang merupakan salah satu negara idaman bagi para wisatawan Indonesia. Meskipun sekarang ini Jepang sudah mempermudah mengurusan visa dengan visa waiver, tapi masih menjadi kendala juga bagi yang tidak memiliki e-paspor. Sekarang ini pengurusan e-paspor dapat dilakukan di Batam, Surabaya, Jakarta dan Bali. Jika tidak tinggal di kota tersebut tentunya akan cukup besar mengeluarkan budget hanya untuk membuat e-paspor

Photo by Manuel Cosentino on Unsplash

Jika sudah begini mau tidak mau, solusinya adalah mengajukan visa kunjungan wisata biasa tanpa e-paspor. Mengurus visa jenis ini tentunya lebih menegangkan karena bisa jadi Visa Jepang kamu disetujui ataupun ditolak. Melihat dari banyak juga kasus visa Jepang ditolak, nah berikut saya rangkum alasan kenapa Visa Jepang sering ditolak :

1. DANA TABUNGAN YANG KURANG
Salah satu syarat untuk membuat Visa Jepang ini adalah harus adanya rekening koran 3 bulan terakhir. Jika mengajukan visa dengan bantuan travel agent memang banyak travel agent yang meminta adanya minimal jumlah saldo di tabungan. Padahal, sebetulnya kedutaan Jepang sendiri tidak pernah menyeluarkan pernyataan secara resmi tentang minimal saldo yang ada di tabungan kita.


Meskipun begitu, ada rumus yang menjadi patokan agar kemungkinan besar saldo tabungan kamu dianggap layak untuk memasuki Jepang yaitu Rp 1.500.000 x lama tinggal (hari) = asumsi saldo / orang. Jadi misalnya saja ingin berlibur ke Jepang selama 5 hari, maka saldo 'minimal' yang harus ada di tabungan kamu adalah Rp 1.500.000  x 5 = Rp 7.500.000. 

Ini adalah perkiraan saldo minimal, tentunya jika melalui travel agent, banyak yang menolak jika saldo kamu tidak sesuai standar mereka. Sesuai pengalaman saya ketika mengurus Visa Jepang dari travel agent, rata rata meminta saldo tabungan minimal Rp 25.000.000. Meskipun uang ditabungan sudah ada sebesar itu tapi masih banyak faktor penentu berikutnya

Baca juga : Pengalaman Backpacker ke Jepang

2. ALIRAN UANG DI TABUNGAN TIDAK NORMAL
Aliran dana di Tabungan merupakan salah satu faktor penentu selain dari dana di tabungan yang kurang. Berkaca dari pengurusan visa negara lain yang lebih jelas memberitahukan alasan penolakan pengajuan visa seseorang, banyak juga orang yang dipermasalahkan aliran uang di tabungannya yang dianggap tidak normal. 

Kok bisa? Kedutaan boleh saja curiga dengan uang yang ada ditabungan pemohon visa dan jika dianggap mencurigakan bisa saja visa kamu ditolak. Lalu bagaimana sebenarnya aliran uang yang dianggap aneh? Misalnya saya dalam 3 bulan di rekening koran tiba tiba di bulan pertama saldo rata rata kamu hanya Rp 1.000.000 dan tidak ada dana yang keluar masuk rutin, hingga akhirnya di bulan terakhir pencetakan rekening koran tiba tiba ada uang masuk sebesar Rp 25.000.000 ? Wajar saja bukan jika pihak kedutaan curiga dengan aliran uang tersebut yang tiba tiba banyak.

Baca juga : Persiapan untuk Backpacker ke Jepang

3. PERNAH BEKERJA DI JEPANG
Meskipun memang tidak semua orang yang pernah bekerja di Jepang sebagai TKI di tolak, tapi di kebanyakan kasus memang orang yang pernah bekerja di Jepang ini cukup dipertimbangkan. Mungkin pihak kedutaan menganggap ada indikasi orang tersebut akan bekerja lagi di Jepang? ya bisa saja, mengingat ada banyak kasus dimana orang yang menggunakan visa waiver malah kabur dari tour yang mereka ikuti, dan diduga mereka ini akan menjadi pekerja illegal di Jepang. Tentunya sangat wajar jika orang yang memiliki riwayat kerja di Jepang akan lebih dicurigai.

4. DOKUMEN YANG KURANG LENGKAP
Mungkin terlihat sepele jika menganggap apakah mungkin dokumen yang kurang lengkap, mengingat berkas yang sudah masuk di kedutaan. Jawabannya mungkin, dalam beberapa kasus dimungkinkan adanya permintaan dokumen tambahan oleh kedutaan. Ataupun misalnya pas foto yang dianggap tidak memenuhi standar. Nah jika sudah begini tentunya bingung apalagi jika kamu mengajukan permohonan visa yang terlalu mepet dengan tanggal keberangkatan, takutnya kamu tidak akan sempat merevisi kesalahan tersebut.

Yang biasanya membingungkan adalah status orang yang bekerja sebagai freelancer termasuk saya. Untungnya saat mengajukan visa di detik detik yang cukup mepet, perusahaan tempat saya bekerja sebagai freelancer sigap dan cepat mengirimkan berkas terkait. Waktu itu yang menjadi persoalan adalah karena saya meminta surat keterangan freelancer melalui email, bukan yang asli sehingga tidak ada cap. Dan dari travel agent memiliki surat yang memiliki cap basah. 

5. BEPERGIAN SENDIRIAN DI USIA PRODUKTIF
Hal yang satu ini mungkin terdengar membingungkan? Berkaca dengan kasus kasus yang sebelumnya yang saya lihat. Kebanyakan ini menimpa pemegang visa waiver solo traveler apalagi laki laki yang bepergian di Usia Produktif Kerja, Mungkin ini adalah indikasi juga jika ditakutkan orang tersebut akan bekerja di Jepang secara illegal. 

Biasanya tipe ini banyak yang terkena random check dan pernah dialami oleh teman saya sendiri. Solusinya tentunya jangan panik karena biasanya petugas akan cross check apakah benar kamu bepergian dengan tujuan berwisata. Kamu juga mungkin ditanya tanya tentang itinierary yang kamu buat selama akan berwisata di Jepang, dan yang paling penting adalah bawalah uang cash bersama kamu.

Helga Christ
Helga Christ Currently living in Bali

Post a Comment for "VISA JEPANG DITOLAK ? PERHATIKAN NO 5"